AKULTURASI BUDAYA JAWA SEBAGAI STRATEGI DAKWAH

  • Rina Setyaningsih

Abstract

Budaya sudah melekat dalam masyarakat Indonesia sebelum Islam datang. Terutama di komunitas Hindu-Budha, orang tidak mengenal Islam. Banyak kelompok masih percaya pada animisme-dinamisme. Terutama masyarakat Jawa yang berbau mistis masih sering dilakukan. Budaya dibagi menjadi tiga fase yaitu: budaya Jawa pra-Hindu-Buddha, ciri menonjol dari struktur masyarakat pada waktu itu didasarkan pada aturan hukum adat dan sistem keagamaannya, yaitu animisme-dinamisme yang merupakan inti dari budaya yang mewarnai semua aktivitas kehidupan rakyat. Hukum adat sangat mengikat sehingga masyarakatnya statis dan konservatif. Budaya Hindu Jawa, Pada fase ini proses pengembangan budaya Jawa merupakan pengaruh kuat budaya India (Hindu). Dalam masyarakat Jawa, pengaruh Hindu-Budha bersifat ekspansif, sementara budaya Jawa yang menerima pengaruh dan menyerap unsur-unsur Hindu-Buddha setelah melalui proses akulturasi tidak hanya mempengaruhi sistem budaya, tetapi juga mempengaruhi agama. Dan budaya Jawa dalam fase menyebarkan dan melembagakan propaganda di Jawa. Pada fase terakhir ini Islam telah masuk ke Indonesia dan masyarakat sudah mulai memeluk Islam melalui propaganda dengan media budaya sehingga bisa diterima oleh semua pihak.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Al-Amri, Limyah, and Muhammad Haramain. “Akulturasi Islam Dalam Budaya Lokal.” Kuriositas: Media Komunikasi Sosial Dan Keagamaan 10, no. 2 (November 24, 2017): 87–100. https://doi.org/10.35905/kur.v10i2.594.
Arifani, Moch Anif. “Model Pengembangan Dakwah Berbasis Budaya Lokal.” Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies 5, no. 15 (2010): 849–78. https://doi.org/10.15575/idajhs.v5i15.425.
Bauto, Laode Monto. “Perspektif Agama Dan Kebudayaan Dalam Kehidupan Masyarakat Indonesia (Suatu Tinjauan Sosiologi Agama).” Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial 23, no. 2 (2014): 11–25. https://doi.org/10.17509/jpis.v23i2.1616.
Chakim, Sulkhan. “Dakwah clan Dialektika Budaya Jawa dalam lintasan Sejarah.” KOMUNIKA: Jurnal Dakwah dan Komunikasi 2, no. 1 (2008): 42–53. https://doi.org/10.24090/komunika.v2i1.809.
Kholis, Nor. “Syiar Melalui Syair (Eksistensi Kesenian Tradisional Sebagai Media Dakwah Di Era Budaya Populer).” Al-Balagh: Jurnal Dakwah Dan Komunikasi 3, no. 1 (2018): 103–125.
Muqoyyidin, Andik Wahyun. “Islam Jawa, Distingsi Tradisi, Transformasi Spirit Profetik, Dan Globalisasi.” Akademika: Jurnal Pemikiran Islam 21, no. 1 (April 17, 2016): 99–116.
Purwaningrum, Septiana, and Habib Ismail. “Akulturasi Islam Dengan Budaya Jawa: Studi Folkloris Tradisi Telonan Dan Tingkeban Di Kediri Jawa Timur.” Fikri : Jurnal Kajian Agama, Sosial Dan Budaya 4, no. 1 (June 14, 2019): 31–42. https://doi.org/10.25217/jf.v4i1.476.
Syarifah, Masykurotus. “Budaya dan Kearifan Dakwah.” al-Balagh : Jurnal Dakwah dan Komunikasi 1, no. 1 (June 8, 2016): 23–38. https://doi.org/10.22515/balagh.v1i1.43.
Published
2020-07-29
How to Cite
SETYANINGSIH, Rina. AKULTURASI BUDAYA JAWA SEBAGAI STRATEGI DAKWAH. Ri'ayah: Jurnal Sosial dan Keagamaan, [S.l.], v. 5, n. 01, p. 73-82, july 2020. ISSN 2548-6446. Available at: <https://e-journal.ejournal.metrouniv.ac.id/riayah/article/view/2304>. Date accessed: 06 july 2024.