Tipologi Multiakad Dalam Fatwa Ekonomi Digital Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia

Penulis

  • Kefi Miftachul Ulum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Indonesia
  • Ahmad Zaky Fuad Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Indonesia
  • Maulida Khairunnisa Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Indonesia
  • Atina Rahmah Mawadah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Indonesia
  • M. Rafirsa Agung Pratama Institut Agama Islam (IAI) Ibrahimy Genteng Banyuwangi, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.32332/zgcg2p25

Kata Kunci:

Digital, Kontrak, Multiakad, Tipologi

Abstrak

Fokus pada penelitian ini mengkaji pada aspek urgensi tipologi dari suatu akad yang pada umumnya dilakukan oleh masyrakat dalam pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari yang berbasis digital. Terdapat beberapa pendapat yang berpandangan penggabungan akad merupakan sebuah perkara yang melanggar prinsip syariah, namun pandangan lain mengangap hal ini diperbolehkan dengan syarat. Terlepas dari perdebatan tersebut pada era yang berbasis digitalisasi saat ini dalam kegiatan transaksi muamalah telah berkembang dan bertumbuh ke arah modern yang dilakukan secara online, pada umumnya masyarakat tidak menyadari bahwasannya hal tersebut terdiri dari multiakad yang disebabkan minimnya literasi dan rendahnya minat baca. Fatwa yang diterbitkan lembaga DSN MUI juga tidak mengakomodir secara keseluruhan mengenai akad berganda. Problematika tersebut akan dikaji menggunakan metodologi penelitian hukum normatif menggunakan pendekatan konseptual. Data primer penelitian berupa Fatwa DSN MUI dan praktik-praktik yang dilakukan Masyarakat, sedangkan data sekunder berupa literatur-literatur terkait tipologi akad. Pada penelitian ini ditemukan bahwasannya masyarakat melakukan praktik muamalah atau berkontrak dengan menggunakan multiakad tanpa mengetahuinya dan Fatwa DSN MUI tidak mengakomodir secara keseluruhan dalam satu rumusan fatwa yang terintegrasi. Temuan pada penelitian ini, juga membantu mengklasterisasi praktik-praktik muamalah atau kontrak dengan tipologi multiakad untuk memudahkan masyarakat luas dalam memahami praktik-praktik yang mereka lakukan.

Referensi

Ach. Ramzi. (2020). Praktik multi akad dalam pemanfaatan gadai sawah perspektif Madzhab Maliki: Studi di Desa Batang-Batang Laok, Kabupaten Sumenep [Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim]. http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/17217

Adam, P., Hadiyanto, R., Hanifa, A., & Yulia, C. (2020). Kritik dan Syarah Hadis Multi Akad Serta Relevansinya Terhadap Pengembangan Produk Lembaga Keuangan Syariah Dalam Fatwa DSN-MUI. Jurnal Iqtisaduna, 6(2), 104–120. https://doi.org/https://doi.org/10.24252/iqtisaduna.v6i2.18288

Arfan, A. (2017). TIPOLOGI MULTIAKAD DALAM PRODUK FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MAJELIS ULAMA INDONESIA PERSPEKTIF TEORI DAN BATASAN MULTIAKAD AL ‘IMRANI. ULUL ALBAB Jurnal Studi Islam, 18(2), 269. https://doi.org/10.18860/ua.v18i2.4787

Aryanti, Y. (2017). MULTI AKAD (AL-UQUD AL-MURAKKABAH) DI PERBANKAN SYARIAH PERSPEKTIF FIQH MUAMALAH. JURIS (Jurnal Ilmiah Syariah), 15(2), 177. https://doi.org/10.31958/juris.v15i2.498

Enny Winarny, W. T. M. dan M. (2022). Hukum Penggabungan Kontrak (Multiakad) Transaksi Keuangan Syariah. Al-Azhar Islamic Review, 1, 1. https://doi.org/10.31219/osf.io/ng24a

Faishol Ibnu Dzohir. (2007). Talkhish Al-’uqûd al-Mâliyah al-Murakkabah. Universitas Imam Muhammad Ibnu Su’ud.

Harun. (2018). Multiakad Dalam Tataran Fikih. Suhuf, 30. https://doi.org/10.23917/suhuf.v30i2.7642

Hawasri, N. (2010). Fiqh Muamalat Sistem Transaksi Dalam Islam. Amzah.

Maarif, M. N., & Munir, S. (2022). Multi Akad dalam Aplikasi Mobile Banking Bank Syariah Indonesia Perspektif Fiqh Muamalah. TAWAZUN : Journal of Sharia Economic Law, 5(1), 121. https://doi.org/10.21043/tawazun.v5i1.13811

Maulana, H. (2016). Multiakad dalam Transaksi Syariah Kontemporer pada Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia. Al-Iqtishad: Journal of Islamic Economics, 3(1). https://doi.org/10.15408/aiq.v3i1.2518

Muslich, A. W. (2017). Fiqh Muamalat. Amzah.

Nadiatul Husna. (2022). Analisis Hukum Islam Terhadap Praktik Multi Akad Pada Gadai Sawah (Studi Kasus Gampong Blang Mane Dua Meunasah, Kecamatan Simpang Mamplam, Kabupaten Bireuen) [UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY BANDA ACEH]. https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/25204

Wahab, A., & Mahdiya, I. (2020). Identifikasi Konsep Al-‘Uqud Al-Murakkabah dan Al-‘Uqud Al-Muta’addidah dalam Muamalah Kontemporer. Islamadina : Jurnal Pemikiran Islam, 1. https://doi.org/10.30595/islamadina.v0i0.5329

Wahbah Az-zuhaili. (1985). Al-Fiqh Al-Islamy Wa Adillatuhu. Dar Al-Fikr.

Wibawa, G., Muttaqin, R., & Sumaryana, F. D. (2021). MULTIAKAD PADA LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH KONTEMPORER: PRINSIP DAN PARAMETER KESYARI’AHANNYA. Fair Value: Jurnal Ilmiah Akuntansi Dan Keuangan, 3(1). https://doi.org/10.32670/fairvalue.v3i1.691

Yulianti, R. T. (2008). Asas-Asas Perjanjian (Akad) dalam Hukum Kontrak Syari’ah. La_Riba, 2(1), 91–107. https://doi.org/10.20885/lariba.vol2.iss1.art7

Unduhan

Diterbitkan

2024-12-27

Cara Mengutip

Tipologi Multiakad Dalam Fatwa Ekonomi Digital Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia. (2024). Adzkiya : Jurnal Hukum Dan Ekonomi Syariah, 12(2), 61-84. https://doi.org/10.32332/zgcg2p25