PENDEKATAN KONSELOR ADIKSI DALAM REHABILITASI REMAJA PENGGUNA NARKOBA DI LOKA REHABILITASI NARKOTIKA NASIONAL KALIANDA
DOI:
https://doi.org/10.32332/jbpi.v6i1.8959Abstrak
Penyalahgunaan narkoba telah menjadi masalah yang mendesak dan kompleks, yang melibatkan berbagai kalangan, termasuk remaja, yang mengarah pada kecanduan dan ketergantungan. Untuk mengatasi dampak negatif tersebut, diperlukan upaya rehabilitasi untuk meningkatkan motivasi pemulihan dan penghentian penyalahgunaan narkoba. Institusi rehabilitasi berperan penting dalam memberikan intervensi keperawatan dengan berbagai pendekatan. Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi pendekatan rehabilitasi yang diterapkan oleh konselor adiksi di Balai Besar Rehabilitasi BNN Kalianda. Dengan menggunakan metode penelitian studi kasus kualitatif, informasi dikumpulkan dari sumber utama, yaitu konselor adiksi dan remaja yang menjalani rehabilitasi. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi, dan diverifikasi keabsahannya dengan menggunakan teknik triangulasi. Data yang terkumpul kemudian dianalisis melalui serangkaian langkah, termasuk penyajian data, reduksi data, verifikasi data, dan penarikan kesimpulan. Proses rehabilitasi dipimpin oleh konselor kecanduan bersertifikat yang menjalani pelatihan berkelanjutan untuk meningkatkan kompetensi mereka dalam memberikan layanan sesuai dengan standar profesional. Terapi yang diberikan disesuaikan berdasarkan hasil asesmen, diagnosis, dan pendekatan holistik. Pendekatan medis dan sosial meliputi teknik individual seperti Motivational Interviewing (MI) dan Cognitive Behavior Therapy (CBT), serta sesi kelompok. Secara keseluruhan, melalui pendekatan medis, sosial, dan spiritual, Balai Besar Rehabilitasi Narkotika Nasional Kalianda memberikan kontribusi positif dalam membantu remaja yang terlibat dalam penyalahgunaan narkoba untuk pulih.