Komodifikasi Sadness Selebriti Korban Perselingkuhan dari Perspektif Teori Sosial Postmodern Jean Boudrilad

Authors

  • Nining Winarsih Universitas Islam Zainul Hasan Genggong
  • Babul Bahrudin Universitas Islam Zainul Hasan Genggong

DOI:

https://doi.org/10.32332/tw365x22

Keywords:

Komodifikasi Kesedihan, Selebrity, Jean Baudrillard

Abstract

Artikel ini membahas representasi dan komodifikasi kesedihan artis yang menjadi korban perselingkuhan dalam industri hiburan, dengan mengadopsi perspektif Jean Baudrillard, seorang filsuf dan teoritikus sosial terkenal. Menurut Baudrillard, dalam masyarakat konsumsi modern, nilai-nilai dan realitas diubah menjadi tanda-tanda atau representasi yang terpisah dari aslinya. Dalam konteks ini, kesedihan artis korban perselingkuhan juga dapat mengalami transformasi menjadi komoditas yang dihasilkan, dikemas, dan dijual dalam bentuk citra atau simulasi. Penelitian ini menggunakan metode netnografi untuk memahami dan menganalisis representasi kesedihan artis korban perselingkuhan dalam media sosial atau platform online. Melalui tahapan penentuan objek penelitian, observasi partisipatif, pengumpulan dan analisis data, serta interpretasi temuan berdasarkan perspektif Jean Baudrillard, penelitian ini mengeksplorasi komodifikasi kesedihan dalam ruang digital. Artikel ini mengeksplorasi bagaimana kesedihan artis korban perselingkuhan direpresentasikan dalam media, dan dampak komodifikasi terhadap pengalaman pribadi dan nilai-nilai emosional yang sebenarnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di era revolusi industri 4.0, kesedihan sering kali dijadikan komoditas di media sosial, di mana orang memanfaatkannya untuk mencari perhatian atau keuntungan. Fenomena ini menunjukkan bagaimana emosi diubah menjadi alat untuk menarik simpati atau popularitas. Menurut teori simulacra Baudrillard, realitas kini sering digantikan oleh citra dan simbol, membuat apa yang kita lihat di media sosial terasa nyata meskipun seringkali hanya ilusi. Hal ini juga memperparah penyebaran hoaks, ujaran kebencian, dan rasa keterasingan di masyarakat.

Downloads

Published

2025-01-06