Nilai Pendidikan Islam dalam Pengajian Lapanan

  • Bahrun Ali Murtopo

Abstract

Majlis Ta’lim dan Nilai-nilai Keagamaa.  Munculya majlis ta’lim dewasa ini merupakan fenomena menarik. Majlis ta’lim lahir bersamaan dengan kompleksitas persoalan yang dihadapi di masyarakat, seperti pencurian, narkoba, pergaulan bebas dan lain sebagainya.


Oleh karena itu, bermula dari kesadaran masyarakat untuk membendung persoalan tersebut melalui pemahaman dan peningkatan nilai-nilai agama mutlak dilakukan. Majlis ta’lim tidak sekedar sebagai aktivitas keagamaan yang lebih mengutamakan aspek ritualistik, lebih jauh majlis ta’lim membenahi diri sebagai proses pendidikan, yang mengajarkan dan berperan menanamkan nilai-nilai keagamaan pada masyarakat sebagai tambahan sepiritual relijius. Aqidah tentang keimanan yang mencakup rukun Iman yang lima, akhlak atau perilaku seperti mengucapkan salam ketika bertamu dan menghormati orang. dalam menanamkan nilai-nilai keagamaan bagi masyarakat adalah berperan sebagai kreator (yang pertama memulai atau mengawali), fasilitator (yang menyediakan), dan edukator (pendidikan).  membuat kegiatan pengajian lapanan pada masyarakat dan remaja agar remaja di desa lebih aktif pada kegiatan keagamaan, sosial dan budaya yang baik untuk menambah atau memaksimalkan Peranan masyarakat dalam kehidupan sosila masyarakat.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2017-12-14
How to Cite
MURTOPO, Bahrun Ali. Nilai Pendidikan Islam dalam Pengajian Lapanan. Ri'ayah: Jurnal Sosial dan Keagamaan, [S.l.], v. 2, n. 01, p. 29-44, dec. 2017. ISSN 2548-6446. Available at: <https://e-journal.ejournal.metrouniv.ac.id/riayah/article/view/961>. Date accessed: 04 july 2024.