KONSOLIDASI KAPITAL SOSIAL PEMULUNG SAMPAH TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH KARANGREJO KOTA METRO
DOI:
https://doi.org/10.32332/akademika.v22i2.821Keywords:
waste pickers, social capital, TPAS KarangrejoAbstract
Abstrak
Pemulung sampah adalah warga yang terpinggirkan dalam peta ekonomi, sosial, dan politik. Lalu bagaimana upaya mereka agar bisa merangsek ke tengah peta? Tulisan ini mengulas bagaimana para pemulung sampah di TPAS Karangrejo Kota Metro mengonsolidasi kapital sosial bersama para stakeholders terkait, termasuk dosen IAIN Metro, Walhi, perusahaan, dan Pemerintah Daerah. Tulisan ini bersumber dari kegiatan PAR (participatory action research) yang merupakan sebuah kegiatan pengabdian dan penelitian yang dilakukan oleh dosen IAIN Metro kepada warga pemulung anggota sebuah paguyuban di TPAS Karangrejo. Potret yang dideskripsikan meliputi bagaimana mereka mengorganisir diri, menciptakan alat-alat produksi, lalu meningkatkan nilai tambah atas produk-produk mereka. Tujuannya adalah bagaimana mereka berdaya di hadapan rentenir sekaligus meningkatkan taraf hidup. Ujung tulisan ini mengupas sejauh apa mereka berdaya, juga apa peluang dan tantangan yang mereka hadapi.
Kata kunci: Kapital Sosial, Pemulung Sampah, dan TPAS Karangrejo.
Abstract
Waste pickers are frequently marginalized in economic, social, and political maps. So how do they try to get to the center of the map? This research-based paper reviews how waste pickers in TPAS Karangrejo Metro City consolidate their social capital with relevant stakeholders, including the lecturers of State Islamic Institute (IAIN) Metro, WALHI, companies, and local government. The writing of this paper is based on participatory action research in which the community empowerment and research were both conducted in the same time by a lecturers team of IAIN Metro for the waste pickers in TPAS Karangrejo. The portraits described include how they organize themselves, create the means of production, and then increase the added value of their products. The goal is how they are empowered in the presence of moneylenders while improving living standards. The end of this paper explores how far they are empowered,and what opportunities and challenges they face.
Keywords: Social Capital, Waste Pickers, TPAS Karangrejo
Downloads
References
Avruch, Kevin. “Cross-Cultural Conflict.” Conflict Resolution 1 (2009): 45–57.
“Badan Pusat Statistik.” Diakses 21 Agustus 2017. https://metrokota.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/113.
Bourdieu, Pierre. “The Forms of Capital,” 1986. https://www.marxists.org/reference/subject/philosophy/works/fr/bourdieu-forms-capital.htm#n11.
Challcharoenwattana, Amornchai, dan Chanathip Pharino. “Co-benefits of Household Waste Recycling for Local Community’s Sustainable Waste Management in Thailand.” Sustainability 7, no. 6 (2015): 7417–7437.
Fioravante, Philip L. “Corporate Philanthropy: A Strategic Marketing Consideration.” The Journal of Applied Business and Economics 11, no. 3 (2010): 91.
Harriss, John. “Social Capital Construction and the Consolidation of Civil Society in Rural Areas.” WP. No. 00-16. Destin. LSE. Nov, 2001. http://www.lse.ac.uk/internationalDevelopment/pdf/WP/WP16.pdf.
Hendrarini, Lilik. Masalah Kesehatan Pekerja Sektor Informal Suatu Tinjauan Dari Perspektif Sosial Antropologi Kesehatan. Majalah Kesehatan Masyarakat Indonesia, Tahun XXIV, 1996.
Hutter, Bridget M., dan Joan O’Mahony. The Role of Civil Society Organisations in Regulating Business. Centre for the Analysis of Risk and Regulation, London School of Economics and Political Science, 2009. http://www.lse.ac.uk/accounting/CARR/pdf/DPs/Disspaper26.pdf.
Jordan, Jeffrey L., Bulent Anil, dan Abdul Munasib. “Community Development and Local Social Capital.” Journal of Agricultural and Applied Economics 42, no. 1 (2010): 143–159.
Kasmel, Anu, dan Pernille Tanggaard. “Conceptualizing Organizational Domains of Community Empowerment through Empowerment Evaluation in Estonian Communities.” Societies 1, no. 1 (2011): 3–29.
Nasution, Ahmadriswan, Ernan Rustiadi, Bambang Juanda, dan Setia Hadi. “Dampak Modal Sosial terhadap Kesejahteraan Rumah Tangga Perdesaan di Indonesia.” MIMBAR, Jurnal Sosial dan Pembangunan 30, no. 2 (2014): 137–148.
Pontoh, Otniel. “Identifikasi dan Analisis Modal Sosial dalam Rangka Pemberdayaan Masyarakat Nelayan Desa Gangga Dua Kabupaten Minahasa Utara.” Jurnal Perikanan dan Kelautan Tropis 6, no. 3 (2010): 125–133.
Portes, Alejandro. “Social Capital: Its Origins and Applications in Modern Sociology.” Annual review of sociology 24, no. 1 (1998): 1–24.
Pranadji, Tri. “Penguatan Modal Sosial Untuk Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan dalam Pengelolaan Agroekosistem Lahan Kering (Studi Kasus di Desa-desa (Hulu DAS) Ex Proyek Bangun Desa, Kabupaten Gunungkidul dan Ex Proyek Pertanian Lahan Kering, Kabupaten Boyolali).” Jurnal Agro Ekonomi 24, no. 2 (2016): 178–206.
Silvana, Leydi. “Pemetaan Daerah Rawan Konflik di Provinsi Lampung.” Jurnal Bina Praja: Journal of Home Affairs Governance 5, no. 3 (2013): 169–175.
Suharjito, Didik, dan Gunanto Eko Saputro. “Modal Sosial dalam Pengelolaan Sumberdaya Hutan pada Masyarakat Kasepuhan, Banten Kidul.” Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan 5, no. 4 (2017): 317–335.
Suryanto. Wawancara, 24 November 2014.
Susanto, Djoko. “Strategi Peningkatan Kapasitas Modal Sosial dan Kualitas Sumberdaya Manusia Pendamping Pengembangan Masyarakat.” Jurnal Komunikasi Pembangunan 8, no. 1 (2010). http://mail.student.ipb.ac.id/index.php/jurnalkmp/article/view/5696.
Syahra, Rusydi. “Modal Sosial: Konsep dan Aplikasi.” Jurnal Masyarakat dan Budaya 5, no. 1 (2003): 1–22.
Thobias, Erwin. “Pengaruh Modal Sosial terhadap Perilaku Kewirausahaan (Suatu studi pada pelaku usaha mikro kecil menengah di Kecamatan Kabaruan Kabupaten Kepulauan Talaud).” Jurnal Acta Diurna 2, no. 2 (2013). http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/actadiurna/article/view/1412.
Widodo, Slamet, dan Social Capital Assessment Tool SOCAT. “Penguatan Modal Sosial untuk Pengembangan Nafkah Berkelanjutan dan Berkeadilan.” In Makalah dalam Prosiding Seminar Nasional: Membangun Negara Agraris yang Berkeadilan dan Berbasis Kearifan Lokal, diselenggarakan di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Vol. 19, 2012. http://www.academia.edu/download/37841156/Penguatan_Modal_Sosial_Untuk_Pengembangan_Nafkah_Berkelanjutan_dan_Berkeadilan.pdf.