RANCANG BANGUN FILSAFAT ILMU KEISLAMAN PTAI RISET BERBASIS PESANTREN
Keywords:
Filsafat Ilmu Keislaman, PTAI Riset, Pesantren, Islamic Science Philosophy, Research of Islamic Colleges, Islamic Boarding SchoolAbstract
Tulisan ini berbicara tentang rancang bangun filsafat ilmu keislaman yang perlu dikembangkan oleh PTAI berbasis pesantren yang semakin hari semakin banyak jumlahnya. Ide pokoknya adalah pengakuran dan penjalinan hubungan kerjasama antara tradisi pesantren dan tradisi PTAI dengan riset sebagai jantung atau basis akademiknya. Dengan rancang bangun filsafat ilmu keislaman yang berparadigma integrasi-interkoneksi tersebut, PTAI riset berbasis pesantren di satu sisi memang dituntut untuk merekonstruksi ulang secara mendasar bangunan keilmuan, sistem akademik, dan manajemen kelembagaannya. Namun, di sisi yang lain, hal itu merupakan langkah strategis yang tidak bisa ditawar-tawar lagi jika ingin merevitalisasi peran fungsional PTAI riset berbasis pesantren, meliputi visi, profil lulusan, sistem akademik, dan sebagainya. Sudah barang tentu, semuanya harus dirumuskan secara lebih mendetail dalam suatu naskah akademik yang melibatkan secara aktif stakeholders institusi yang terkait dan pesantren secara integratif-interkonektif sebagai pusat transformasi ilmu pengetahuan dan agen transformasi sosiAl budaya bagi kehidupan masyarakat dewasa ini dan di masa depan.This article discusses about the design of Islamic science philosophy that is needed to be developed by Islamic Colleges (PTAI) with Islamic Boarding School (pesantren) base which is increasingly numerous. Its main idea is the measuring and building the relation of cooperation between the Islamic Boarding School and Islamic Colleges tradition with the research as the academic base. By designing Islamic science philosophy with integrated interconnection paradigm, in one hand, the Islamic Boarding School base research of Islamic Colleges is claimed to reconstruct fundamentally the scientific knowledge building, academic system, and its institution management. In another hand, this case is the strategic action that cannot be negotiable to revitalize the functional role of Islamic Boarding School base research of Islamic Colleges, included vision, graduate profile, academic system, etc. Surely, everything must be formulated accurately in an academic manuscript which involves the institution stakeholders actively and Islamic Boarding School by means of integrated-interconnectivity as the center of science transformation and the agent of social-culture for the nowadays and future society life.
Downloads
Download data is not yet available.
References
‘Abd Al Wahhaab Khallaaf. ‘Ilm Ushuul Al Fiqh. Cetakan VII. (Kairo: Maktabah Al Da‘wah Al Islaamiyyah, 1958).
Abd. Halim Soebahar. Modernisasi Pesantren: Studi Transformasi Kepemimpinan Kiai dan Sistem Pendidikan Pesantren. Cetakan I. (Yogyakarta: LkiS, 2013).
Abdul Ghaffar Rozin. “Perguruan Tinggi Riset Berbasis Nilai-nilai Pesantren sebagai Paradigma Pendidikan Tinggi Islam”. Jurnal Mlangi: Media Pemikiran dan Budaya Pesantren. Volume 1, Nomor 2, Juli-September 2013. h. 85-90 tahun 2013
Abdul Mughits. Kritik Nalar Fiqh Pesantren. Cetakan I. (Jakarta: Kencana, 2008).
Abdurrahman Wahid. Menggerakkan Tradisi: Esai-esai Pesantren. Cetakan I. (Yogyakarta: LkiS, 2001).
Abou El Fadl, Khaled M. Atas Nama Tuhan: Dari Fikih Otoriter ke Fikih Otoritatif. Terjemahan oleh R. Cecep Lukman Yasin. Cetakan I. (Jakarta: Serambi Ilmu Semesta, 2001).
Ahmad Sidqi. “Potret Tradisi Riset Ilmuwan Islam Klasik”. Jurnal Mlangi: Media Pemikiran dan Budaya Pesantren. Volume 1, Nomor 2, Juli-September 2013. h. 91-98 Tahun 2013
Amin Abdullah, M. “Preliminary Remarks on the Philosophy of Islamic Religious Science”. Al Jaami‘ah: Journal of Islamic Studies. Nomor 61, Tahun 1998. Halaman 1-26
_____. Islamic Studies di Perguruan Tinggi: Pendekatan Integratif-Interkonektif. Cetakan III. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012).
Atkinson, Richard C., dan William A. Blanpied. 2008. “Research Universities: Core of the US Science and Technology System”. Technology in Society. Volume 30, Nomor 1, Bulan Januari 2008. Halaman 30-48.
Auda, Jasser. Maqasid Al Shariah as Philosophy of Islamic Law: A Systems Approach. Cetakan I. (London dan Washington: The International Institute of Islamic Thought, 2007).
Azyumardi Azra. Dari Harvard sampai Makkah. Cetakan I. (Jakarta: Penerbit Republika, 2005).
Connor, Steven. “Introduction”. Dalam Steven Connor, The Cambridge Companion of Postmodernism. (Cambridge: Cambridge University Press, 2004).
Dian Nafi‘, M., dkk. Praksis Pembelajaran Pesantren. Cetakan I. (Yogyakarta: LkiS, 2007).
Fakhry, Majid. Averroes: His Life, Works, and Infuence. Cetakan I. (Oxford: Oneworld Publications, 2001).
Gregorian, Vartan. Islam: A Mosaic, Not A Monolith. (New York: Carnegie Corporation of New York, 2003).
Guessoum, Nidhal. Islam’s Quantum Question: Reconsiling Muslim Tradition and Modern Science. Edisi Bahasa Inggris. Cetakan I. (New York dan London: I.B.Tauris, 2011).
Gutiérrez, J.C.E. “In the Pursuit of Becoming a Research University”. Disertasi. (Arizona: The University of Arizona, 2008).
Habib Chirzin, M. “Pesantren selalu Tumbuh dan Berkembang”. Dalam M. Dian Nafi‘ dkk., Praksis Pembelajaran Pesantren. Cetakan I. (Yogyakarta: LkiS, 2007).
Ibn ‘Alii ibn Rabii‘ah, ‘Abd Al ‘Aziiz ibn ‘Abd Al Rahmaan. Ilm Maqaashid Al Syarii‘ah. Cetakan I. (Riyad: Maktabah Al Malik Fahd Al Wathaniyyah, 2002).
Jenkins, Alan, dan Mick Healey. Institutional Strategies to Link Teaching and Research. Cetakan I. (New York: The Higher Education Academy, 2005).
Jessup, Rebecca L. 2007. “Interdisciplinary versus Multidisciplinary Care Teams: Do We Understand the Difference?”. Australian Health Review. Volume 31, Nomor 3, Agustus 2007. Halaman 330-331
Knight, George R. 1992. “Philosophy: The Most Useful of All Subjects”. The Journal of Adventist Education. Volume 54, Nomor 03, Tahun 1992. Halaman 5-7.
Kuntowijoyo. 1998. “Ilmu Sosial Profetik: Etika Pengembangan Ilmu-ilmu Sosial”. Al Jaami‘ah: Journal of Islamic Studies. Nomor 61, Tahun 1998. Halaman 63-77
Lukens-Bull, Ronald A. 2000. “Teaching Morality: Javanese Islamic Education in a Globalizing Era”. Journal of Arabic and Islamic Studies. Volume 3, Nomor 2, Tahun 2000. Halaman 26-47.
Mahmud Arif. Pendidikan Islam Transformatif. Cetakan I. (Yogyakarta: LkiS, 2008)
Malik Fadjar, A. “Sintesa Antara Perguruan Tinggi dan Pesatren: Upaya Menghadirkan Wacana Pendidikan Alternatif”. Dalam Nurcholish Madjid, Bilik-bilik Pesantren: Sebuah Potret Perjalanan. Cetakan I. (Jakarta: Paramadina. 1997).
Malone, David M.. “Foreword”. dalam Bo Göransson dan Claes Brundenius (ed.), Universities in Transition: The Changing Role and Challenges for Academic Institutions. Cetakan I. (New York, Dordrecht, Heidelberg, dan London: Springer, 2010).
Marzuki Wahid. “Quo Vadis Intelektualisme PTAI?: Refleksi dan Tawaran Desain Akademik Islam Transformatif”. Makalah. Disampaikan pada Workshop Sehari tentang “Ilmu Sosial Transformatif dalam Bingkai Pengembangan Masyarakat Islam Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel”. Surabaya: Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel, 2 Juli 2012.
McLuhan, Marshal. The Gutenberg Galaxy: The Making of Typographic Man. Cetakan I. (Toronto: University of Toronto Press, 1962).
Al Qaradhaawii, Yuusuf. Ri‘aayah Al Bii’ah fii Syarii‘ah Al Islaam. Cetakan I. (Kairo: Daar Al Syuruuq, 2001).
Qodry Azizi, A. Melawan Globalisasi: Reinterpretasi Ajaran Islam (Persiapan SDM dan Terciptanya Masyarakat Madani. Cetakan V. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004).
Rofik, A., dkk. Pemberdayaan Pesantren: Menuju Kemandirian dan Profesionalisme Santri dengan Metode Daurah Kebudayaan. Cetakan II. (Yogyakarta: LkiS, 2012).
Saefuddin Zuhri. “Pendidikan Pesantren di Persimpangan Jalan”. Dalam Marzuki Wahid dkk. (ed.), Pesantren Masa Depan: Wacana Pemberdayaan dan Transformasi Pesantren. Cetakan I. (Bandung: Pustaka Hidayah, 1999)
Said, Edward W. 1994. Representations of the Intellectual: The 1993 Reith Lectures. Cetakan I. New York: Vintage.
Sardar, Ziauddin. “Beyond the troubled relationship”. Nature: International Weekly Journal of Science. Vomule 448, Nomor 7150, Juli 2007. Halaman 131-133.
Stacey, Ralph D. Strategic Management and Organisational Dynamics: The Challenge of Complexity to Ways of Thinking about Organisations. Cetakan VI. (Harlow: Edinburgh Gate, 2011).
Al Syaathibii, Abuu Ishaaq Ibraahiim. Tahdziib Al Muwaafaqaat fii Ushuul Al Ahkaam, ed. Muhammad ibn Husayn Al Jayzaanii. Cetakan I. (Arab Saudi: Daar Ibn Al Jayzaanii, 2000).
Tighe, Thomas J. Who’s in Charge of America’s Reserarch Universities?: A Blueprint of Reform. (New York: State University of New York Press, 2003).
The Boyer Commission on Educating Undergraduates in the Research University.. Reinventing Undergraduate Education: A Blueprint For America’s Research Universities. (New York: State University Press, 1998).
Tim Redaksi. “Menuju Pesantren-Riset: Paradigma, Orientasi Ideologi, Nilai, dan Strategi”. Jurnal Mlangi: Media Pemikiran dan Budaya Pesantren. Volume 1, Nomor 2, Juli-September 2013. Halaman 40-57.
_____. “Tradisi Riset Perguruan Tinggi di Indonesia”. Jurnal Mlangi: Media Pemikiran dan Budaya Pesantren. Volume 1, Nomor 2, Juli-September 2013. Halaman 23-39.
Yudi Latif. Inteligensia Muslim dan Kuasa: Genealogi Inteligensia Muslim Indonesia Abad ke-20. Edisi digital. (Jakarta: Yayasan Abad Demokrasi, 2012).
Al Zuhaylii, Wahbah. Ushuul Al Fiqh Al Islaamii. Juz II. Cetakan I. (Beirut: Daar Al Fikr, 1986)
Abd. Halim Soebahar. Modernisasi Pesantren: Studi Transformasi Kepemimpinan Kiai dan Sistem Pendidikan Pesantren. Cetakan I. (Yogyakarta: LkiS, 2013).
Abdul Ghaffar Rozin. “Perguruan Tinggi Riset Berbasis Nilai-nilai Pesantren sebagai Paradigma Pendidikan Tinggi Islam”. Jurnal Mlangi: Media Pemikiran dan Budaya Pesantren. Volume 1, Nomor 2, Juli-September 2013. h. 85-90 tahun 2013
Abdul Mughits. Kritik Nalar Fiqh Pesantren. Cetakan I. (Jakarta: Kencana, 2008).
Abdurrahman Wahid. Menggerakkan Tradisi: Esai-esai Pesantren. Cetakan I. (Yogyakarta: LkiS, 2001).
Abou El Fadl, Khaled M. Atas Nama Tuhan: Dari Fikih Otoriter ke Fikih Otoritatif. Terjemahan oleh R. Cecep Lukman Yasin. Cetakan I. (Jakarta: Serambi Ilmu Semesta, 2001).
Ahmad Sidqi. “Potret Tradisi Riset Ilmuwan Islam Klasik”. Jurnal Mlangi: Media Pemikiran dan Budaya Pesantren. Volume 1, Nomor 2, Juli-September 2013. h. 91-98 Tahun 2013
Amin Abdullah, M. “Preliminary Remarks on the Philosophy of Islamic Religious Science”. Al Jaami‘ah: Journal of Islamic Studies. Nomor 61, Tahun 1998. Halaman 1-26
_____. Islamic Studies di Perguruan Tinggi: Pendekatan Integratif-Interkonektif. Cetakan III. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012).
Atkinson, Richard C., dan William A. Blanpied. 2008. “Research Universities: Core of the US Science and Technology System”. Technology in Society. Volume 30, Nomor 1, Bulan Januari 2008. Halaman 30-48.
Auda, Jasser. Maqasid Al Shariah as Philosophy of Islamic Law: A Systems Approach. Cetakan I. (London dan Washington: The International Institute of Islamic Thought, 2007).
Azyumardi Azra. Dari Harvard sampai Makkah. Cetakan I. (Jakarta: Penerbit Republika, 2005).
Connor, Steven. “Introduction”. Dalam Steven Connor, The Cambridge Companion of Postmodernism. (Cambridge: Cambridge University Press, 2004).
Dian Nafi‘, M., dkk. Praksis Pembelajaran Pesantren. Cetakan I. (Yogyakarta: LkiS, 2007).
Fakhry, Majid. Averroes: His Life, Works, and Infuence. Cetakan I. (Oxford: Oneworld Publications, 2001).
Gregorian, Vartan. Islam: A Mosaic, Not A Monolith. (New York: Carnegie Corporation of New York, 2003).
Guessoum, Nidhal. Islam’s Quantum Question: Reconsiling Muslim Tradition and Modern Science. Edisi Bahasa Inggris. Cetakan I. (New York dan London: I.B.Tauris, 2011).
Gutiérrez, J.C.E. “In the Pursuit of Becoming a Research University”. Disertasi. (Arizona: The University of Arizona, 2008).
Habib Chirzin, M. “Pesantren selalu Tumbuh dan Berkembang”. Dalam M. Dian Nafi‘ dkk., Praksis Pembelajaran Pesantren. Cetakan I. (Yogyakarta: LkiS, 2007).
Ibn ‘Alii ibn Rabii‘ah, ‘Abd Al ‘Aziiz ibn ‘Abd Al Rahmaan. Ilm Maqaashid Al Syarii‘ah. Cetakan I. (Riyad: Maktabah Al Malik Fahd Al Wathaniyyah, 2002).
Jenkins, Alan, dan Mick Healey. Institutional Strategies to Link Teaching and Research. Cetakan I. (New York: The Higher Education Academy, 2005).
Jessup, Rebecca L. 2007. “Interdisciplinary versus Multidisciplinary Care Teams: Do We Understand the Difference?”. Australian Health Review. Volume 31, Nomor 3, Agustus 2007. Halaman 330-331
Knight, George R. 1992. “Philosophy: The Most Useful of All Subjects”. The Journal of Adventist Education. Volume 54, Nomor 03, Tahun 1992. Halaman 5-7.
Kuntowijoyo. 1998. “Ilmu Sosial Profetik: Etika Pengembangan Ilmu-ilmu Sosial”. Al Jaami‘ah: Journal of Islamic Studies. Nomor 61, Tahun 1998. Halaman 63-77
Lukens-Bull, Ronald A. 2000. “Teaching Morality: Javanese Islamic Education in a Globalizing Era”. Journal of Arabic and Islamic Studies. Volume 3, Nomor 2, Tahun 2000. Halaman 26-47.
Mahmud Arif. Pendidikan Islam Transformatif. Cetakan I. (Yogyakarta: LkiS, 2008)
Malik Fadjar, A. “Sintesa Antara Perguruan Tinggi dan Pesatren: Upaya Menghadirkan Wacana Pendidikan Alternatif”. Dalam Nurcholish Madjid, Bilik-bilik Pesantren: Sebuah Potret Perjalanan. Cetakan I. (Jakarta: Paramadina. 1997).
Malone, David M.. “Foreword”. dalam Bo Göransson dan Claes Brundenius (ed.), Universities in Transition: The Changing Role and Challenges for Academic Institutions. Cetakan I. (New York, Dordrecht, Heidelberg, dan London: Springer, 2010).
Marzuki Wahid. “Quo Vadis Intelektualisme PTAI?: Refleksi dan Tawaran Desain Akademik Islam Transformatif”. Makalah. Disampaikan pada Workshop Sehari tentang “Ilmu Sosial Transformatif dalam Bingkai Pengembangan Masyarakat Islam Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel”. Surabaya: Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel, 2 Juli 2012.
McLuhan, Marshal. The Gutenberg Galaxy: The Making of Typographic Man. Cetakan I. (Toronto: University of Toronto Press, 1962).
Al Qaradhaawii, Yuusuf. Ri‘aayah Al Bii’ah fii Syarii‘ah Al Islaam. Cetakan I. (Kairo: Daar Al Syuruuq, 2001).
Qodry Azizi, A. Melawan Globalisasi: Reinterpretasi Ajaran Islam (Persiapan SDM dan Terciptanya Masyarakat Madani. Cetakan V. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004).
Rofik, A., dkk. Pemberdayaan Pesantren: Menuju Kemandirian dan Profesionalisme Santri dengan Metode Daurah Kebudayaan. Cetakan II. (Yogyakarta: LkiS, 2012).
Saefuddin Zuhri. “Pendidikan Pesantren di Persimpangan Jalan”. Dalam Marzuki Wahid dkk. (ed.), Pesantren Masa Depan: Wacana Pemberdayaan dan Transformasi Pesantren. Cetakan I. (Bandung: Pustaka Hidayah, 1999)
Said, Edward W. 1994. Representations of the Intellectual: The 1993 Reith Lectures. Cetakan I. New York: Vintage.
Sardar, Ziauddin. “Beyond the troubled relationship”. Nature: International Weekly Journal of Science. Vomule 448, Nomor 7150, Juli 2007. Halaman 131-133.
Stacey, Ralph D. Strategic Management and Organisational Dynamics: The Challenge of Complexity to Ways of Thinking about Organisations. Cetakan VI. (Harlow: Edinburgh Gate, 2011).
Al Syaathibii, Abuu Ishaaq Ibraahiim. Tahdziib Al Muwaafaqaat fii Ushuul Al Ahkaam, ed. Muhammad ibn Husayn Al Jayzaanii. Cetakan I. (Arab Saudi: Daar Ibn Al Jayzaanii, 2000).
Tighe, Thomas J. Who’s in Charge of America’s Reserarch Universities?: A Blueprint of Reform. (New York: State University of New York Press, 2003).
The Boyer Commission on Educating Undergraduates in the Research University.. Reinventing Undergraduate Education: A Blueprint For America’s Research Universities. (New York: State University Press, 1998).
Tim Redaksi. “Menuju Pesantren-Riset: Paradigma, Orientasi Ideologi, Nilai, dan Strategi”. Jurnal Mlangi: Media Pemikiran dan Budaya Pesantren. Volume 1, Nomor 2, Juli-September 2013. Halaman 40-57.
_____. “Tradisi Riset Perguruan Tinggi di Indonesia”. Jurnal Mlangi: Media Pemikiran dan Budaya Pesantren. Volume 1, Nomor 2, Juli-September 2013. Halaman 23-39.
Yudi Latif. Inteligensia Muslim dan Kuasa: Genealogi Inteligensia Muslim Indonesia Abad ke-20. Edisi digital. (Jakarta: Yayasan Abad Demokrasi, 2012).
Al Zuhaylii, Wahbah. Ushuul Al Fiqh Al Islaamii. Juz II. Cetakan I. (Beirut: Daar Al Fikr, 1986)
Downloads
Published
2016-10-16
Issue
Section
Articles
License
All articles in the Akademika can be disseminated on condition that they still include the identity of the article and the source (Akademika). The publisher is not responsible for the contents of the article. The content of the article is the sole responsibility of the author.
Authors who publish this subject agree to the following terms:
First, the Authors retain copyright and grant the journal right from first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
Secondly, the authors can enter into a separate or an acknowledgment of its initial (e.g., post-institutional repository or publish it in a book) publication in this journal.
Third, the authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) before publishing work is cited.