Pelatihan Kompos Organik Metode Keranjang Takakura Di Pasar Yosomulyo Pelangi (Payungi)

Authors

  • Hifni Septina Carolina Institut Agama Islam Negeri Metro
  • Nasrul Hakim Institut Agama Islam Negeri Metro
  • Tri Andri Setiawan Institut Agama Islam Negeri Metro
  • Tika Mayang Sari Institut Agama Islam Negeri Metro
  • Asih Fitriana Dewi Institut Agama Islam Negeri Metro

DOI:

https://doi.org/10.32332/d.v2i1.2047

Keywords:

Sampah Organik, Kompos, Keranjang Takakura

Abstract

Kegiatan memilah dan memilih jenis sampah dirasakan belum sepenuhnya dilakukan oleh warga kota Metro. Kondisi ini terlihat dari keadaan tempat pembuangan akhir (TPA) yang menggunung dan menimbulkan bau busuk. Selama ini sampah organik masih dibuang begitu saja karena dianggap tidak berguna lagi, bahkan dibiarkan bercampur dengan sampah non-organik. Kenyataannya, sampah organik menyumbang sekitar 60% dari rerata produksi sampah yang dihasilkan. Salah satu cara pengelolaan sampah organik adalah mengolah sampah organik menjadi pupuk organik (kompos). Pengabdian ini dilakukan di Pasar Yosomulyo Pelangi (Payungi), Kota Metro. Payungi merupakan pasar yang menyediakan kuliner tradisional, yang menyisakan sampah organik dalam proses produksi makananya. Pelaksanaan kegiatan ini meliputi penyuluhan, pelatihan dan praktek. Hasil  pengabdian  ini yaitu warga Payungi mampu membuat keranjang takakura dan meningkatnya kepedulian warga Payungi dalam pengelolaan sampah organik. 

Kata Kunci: Sampah Organik, Kompos, Keranjang Takakura

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

08-06-2020

How to Cite

Pelatihan Kompos Organik Metode Keranjang Takakura Di Pasar Yosomulyo Pelangi (Payungi). (2020). DEDIKASI: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 2(1), 132-140. https://doi.org/10.32332/d.v2i1.2047

Similar Articles

You may also start an advanced similarity search for this article.

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>