JIHAD DAKWAH PENYULUH AGAMA ISLAM DI PEDALAMAN KEPULAUAN MENTAWAI SUMATERA BARAT
DOI:
https://doi.org/10.32332/jbpi.v6i1.8823Keywords:
Jihad Dakwah, Penyuluh Agama Islam, Pedalaman MentawaiAbstract
Dakwah di pedalaman Kepulauan Mentawai memerlukan keikhlasan yang besar (al-Jihad). Melaksanakannya memerlukan kesabaran dan pemahaman mendalam terhadap budaya lokal. Para ustadz sebagai garda terdepan dalam berdakwah di pedalaman Kepulauan Mentawai tentunya mempunyai pengalaman tersendiri dalam menjalankan dakwah di lapangan. Penelitian ini bertujuan untuk menginterpretasikan dan menjelaskan pengalaman yang dialami para penyuluh dalam jihad dakwah di pedalaman Kepulauan Mentawai. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Teknik pemilihan informan adalah dengan menggunakan sampel bertujuan (purposive sampling) dan wawancara sebagai alat pengumpulan data. Ada enam aspek yang menjadi fokus penelitian, yaitu alasan menjadi penyuluh, tugas pokok, tantangan dan hambatan, upaya mengatasi tantangan dan hambatan, dampak positif, dan harapan dakwah yang efektif kedepan. Hasil penelitian menemukan; pertama, alasan menjadi konselor adalah panggilan hati, kedua, tugas yang diemban lebih terfokus pada fungsi informatif dan edukatif, ketiga, tantangan dan hambatan yang dihadapi adalah jalan yang sulit ditempuh, aspek internal umat Islam dan eksternal, keempat, upaya yang dilakukan adalah kunjungan rumah, pemberian bantuan materi, dan menjalin hubungan dengan para pendeta, kelima, dampak positif yang dirasakan, banyak mualaf yang telah berhasil, hubungan yang harmonis dalam keluarga, dan semangat anak-anak dan remaja dalam kegiatan keagamaan, dan keenam, harapan penyuluh terhadap dakwah yang efektif di masa depan adalah perhatian yang lebih dari semua kalangan demi pembangunan. komunitas pedalaman Kepulauan Mentawai. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengalaman jihad dakwah yang dialami oleh penyuluh di pedalaman Kepulauan Mentawai masih banyak mengalami tantantangan, baik berupa medan dakwah yang ditempuh maupun kondisi masyarakat yang dihadapi.